Demo Palestina Di Kedubes Amerika

Demo Palestina Di Kedubes Amerika

Massa dari Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menggelar aksi bela Palestina di Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat di Jakarta. Aksi itu mengusung tema Perjuangan Bersama Memperingati 1 Tahun Genosida di Gaza dan 76 Tahun Perlawanan Palestina.

Pantauan detikcom di lokasi, Minggu (6/10/2024), pukul 16.10 WIB, Jalan Medan Merdeka Selatan yang mengarah ke Balai Kota sudah ditutup. Polisi memasang barrier agar pengendara tak melintas ke jalan tersebut.

Sementara itu, Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Monas ke Stasiun Gambir ditutup pukul 6.18 WIB. Koordinator aksi meminta massa berkumpul ke depan panggung dan memulai rangkaian acara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa tampak menggunakan baju bernuansa putih dan hitam. Mereka juga membawa bendera Palestina.

Mereka juga membawa poster bertulisan 'Stop Genosida'. Selain itu, massa membawa sorban dan ikat kepala bertulisan 'Palestina'.

TEMPO.CO, Jakarta - Terjadi lagi bentrok demo mahasiswa Pro-Palestina dan pro-Israel. Terbaru, terjadi di Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat, pada Ahad, 28 April 2024.

Bentrok tersebut bermula ketika pengunjuk rasa pro-Israel memprovokasi kubu pro-Palestina, sehingga kedua pihak adu jotos.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang pendukung pro-Israel melontarkan komentar cacian kepada pengunjuk rasa mahasiswa pro-Palestina yang melanjutkan demonstrasi mendukung Palestina. Mulanya, orang tersebut membawa bendera Israel dan AS.

Kemudian, mencoba membangunkan orang-orang Kamp Solidaritas Gaza di kampus di Los Angeles pada tengah malam, menurut rekaman yang diposting di media sosial. Sebelumnya, perkemahan tersebut didirikan oleh mahasiswa UCLA untuk menentang perang Israel yang sedang berlangsung terhadap wilayah Palestina di Gaza.

Kata-kata KomunisPendukung Israel itu dilaporkan mendekati tenda pendukung pro-Palestina sekitar pukul 04.30, berteriak "Bangun, komunis", serta memutar audio yang mengejek di ponselnya.

Aksi salah seorang pendukung Israel itu dipantik meluasnya jumlah protes pro-Palestina di kampus-kampus AS dan para mahasiswa semakin vokal menyuarakan keresahannya di tengah agresi Israel di Gaza.

“Pagi ini, sekelompok demonstran melanggar penghalang yang dibuat universitas untuk memisahkan dua kelompok pengunjuk rasa di kampus kami, yang mengakibatkan pertengkaran fisik,” kata Wakil Rektor Komunikasi Strategis UCLA Mary Osako dalam sebuah pernyataan.

Dilansir dari Reuters, setelah bentrok tersebut, pada Rabu, 1 Mei 2024, ratusan petugas polisi berkumpul di kampus UNLA dan menggerebek Kamp Solidaritas Gaza yang didirikan oleh mahasiswa pro-Palestina. Sebelumnya, pasca bentrok, pihak UCLA menyatakan bahwa perkemahan itu melanggar hukum.

Ratusan aktivis pro-Palestina berkumpul di luar tenda dan mencemooh polisi. “Kamu memalukan,” teriak meraka. Beberapa aktivis juga menabuh genderang dan mengibarkan bendera Palestina. Ketika petugas berjalan menuju halaman kampus. Banyak pengunjuk rasa mengenakan syal keffiyeh tradisional Palestina.

Sebelum bergerak masuk, polisi menggunakan pengeras suara mendesak para demonstran untuk membersihkan area protes di alun-alun berumput antara auditorium menara kembar Royce Hall dan perpustakaan sarjana utama.

Menurut pejabat UCLA, sebelum terjadi bentrok, Kamp Solidaritas Gaza sebagian besar berlangsung damai. Ia juga mengatakan pihaknya akan mencari penghasut atau provokator bentrok tersebut.

Pada Selasa, 30 April 2024, polisi di New York sempat menangkap aktivis pro-Palestina yang menduduki sebuah gedung di Universitas Columbia, Mereka juga membongkar kamp solidaritas Palestina dari kampus Ivy League.

Polisi juga sempat menangkap sekitar 300 orang di Columbia dan City College of New York, kata Walikota New York, Eric Adams. Banyak dari mereka yang ditangkap didakwa melakukan pelanggaran dan kejahatan kriminal.

Gejolak di UCLA dan New York adalah bagian dari aktivisme mahasiswa AS yang terbesar sejak demonstrasi dan pawai anti-rasisme pada tahun 2020. Protes tersebut menyusul serangan pada 7 Oktober di Israel selatan oleh militan Hamas dari Jalur Gaza dan serangan Israel berikutnya terhadap wilayah kantong Palestina.

Para pelajar telah berunjuk rasa atau demo mahasiswa dengan mendirikan tenda di puluhan kampus di seluruh AS dalam beberapa hari terakhir, menyatakan penolakan mereka terhadap serangan Israel ke Gaza dan menuntut agar sekolah-sekolah tersebut divestasi dari perusahaan-perusahaan yang mendukung pemerintah Israel. Banyak sekolah telah memanggil polisi untuk meredam protes.

MICHELLE GABRIELA (MAGANG PLUS) | REUTERS | NBC LOS ANGELES | ANADOLUPilihan editor: Demo Mahasiswa Amerika: Stop Investasi Kampus di Israel

Rezim Assad Runtuh, Utusan Khusus PBB Serukan Keadilan di Suriah, Bukan Aksi Balas Dendam

Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.

Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.

© 2024 Trans Media, CNN name, logo and all associated elements (R) and © 2024 Cable News Network, Inc. A Time Warner Company. All rights reserved. CNN and the CNN logo are registered marks of Cable News Network, Inc., displayed with permission.

28 November 2024, 03:00 WIB

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini